Mie Setan “Kober”

Semalam dua orang teman saya berencana makan sepulang kerja di Mie Setan “Kober”. Awalnya saya tidak terlalu tertarik, selain karena ‘judul’nya, saya lagi tidak ingin makan yang pedas sekali. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk bergabung dengan mereka. Ini kali pertama saya makan di tempat yang terletak di ujung jalan Kaca Piring itu.

Image

Sesampai disana… Alamak, ini serius mau makan disini? Semua kursi penuh baik yang di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Antriannya seperti antri sembako, sampai keluar ke jalan. Yang perwakilan mengantri saja ada sekitar 15 orang sebelum urutan perwakilan kami.

Saya membaca menu yang ditulis dengan kapur di dua papan tulis hitam di belakang kasir:
Mie Iblis:
S – 10
M – 20
L – 30
Cabe 1 – 10 request
Ice Cookies & Cream
Ice Mocha Frappe
Ice Hazelnut Frappe
Ice Greentea Frappe

Mie Setan:
*12
**25
***35
****45
*****50
Es Genderuwo
Es Pocong
Es Tuyul
Es Sundel Bolong
Es Kuntilanak
*Angka-angka itu adalah jumlah cabe yang dipakai

Tunggu! Tempat makan ini begitu ramai sampai antriannya seperti itu, nama menunya juga seperti itu. Jadi teringat dengan pengalaman om saya bersama temannya di sebuah rumah makan yang sambalnya enak dan cerita seliweran tentang rawon yang sempat booming yang buka jam 12 malam itu. Saya jadi parno.

Saat mengantri, ada pelayan yang bertugas menanyai dan menuliskan: menu yang mau dipesan, nama dan nomor hp pemesan pada kertas kecil untuk kemudian pemesan berikan pada kasir dan membayar pesanannya sebelum duduk di meja makan. Makanannya satu harga saja, 9500 rupiah. Begitu pula dengan minumannya, 9000 rupiah.

5 menit setelah kami duduk, pelayan meneriakkan “Siska!”, teman saya melambai padanya dan pesanan pun diantar ke meja kami.
Porsi Mie Iblis-nya kecil, bagi saya itu hanya setengah porsi tapi sesuai lah dengan harganya. Seporsi berisi mie, semacam abon ayam, siomay goreng, kornet (murah) goreng, selada dan seperempat kulit pangsit kecil 2ptg. Rasanya lumayan enak. Teman saya memesan seporsi lagi karena belum kenyang. Pada penambahan pesanan, mienya hanya seharga 8500 rupiah saja.
Es Genderuwo  yang saya pesan (saya masih tetap merasa aneh dengan nama minuman ini) berisi potongan: apel, belimbing, kiwi, strawberry, cao, agar2, nata de coco, jelly mutiara, susu dan sirup merah. Rasanya sama dengan sop buah.
Image

Yang walaupun parno tapi jika makan disini lagi akan mencoba Mie Iblis level S,
-Z33-
23.09.13 – 11:01

Bunga

Bunga yang masih tertanam itu indah, jauh melebihi yang sudah dipotong atau dirangkai.
Bentuk dan warnanya beragam, ada yang harum, ada yang tidak. Yang pasti bunga menarik hati.

Oma saya menyukai bunga. Saya ingat sewaktu saya kecil, oma memiliki banyak sekali tanaman. Kaktusnya ditaruh di rak, anggreknya digantung dan palemnya selalu disiram. Saat menulis ini, saya mengingat oma dan rumahnya sekarang. Hmm, kaktus sudah tidak ada. Anggrek, masih oma pelihara dan sangat disayangi. Palem, masih ada juga. Dan beberapa tanaman lain. Tanaman itu selalu disiram saat pagi dan sore hari. Opa yang menyediakan air dan oma yang menyiram. Jika oma tidak sempat menyiram, maka opa yang mengambilalih. Kerjasama yang bagus untuk hal yang disukai oleh orang yang dikasihi. Jika saya berlibur ke rumahnya, saya pasti mengambil bagian untuk menyiram tanaman-tanaman itu. Jika oma sedang keluar kota, yang dirisaukan adalah jika adik saya tidak menyiram bunga-bunganya, adik saya laki-laki dan dia tidak mencintai bunga. Itu membuat saya berpikir bahwa oma menikahi pria yang tepat, opa saya.

Dulu saya pernah memelihara bunga tapi bunganya tidak bertahan, mungkin karena saya masih kecil dan tidak tahu cara merawatnya. Sore ini saya senang sekali karena saya membeli beberapa bunga sepulang saya mengantar mami ke airport. Di jalan masuk kawasan itu, banyak penjual bunga hidup. Senang sekali melihat jajaran bunga berwarna-warni.

Yang tahu bahwa anggrek dan palem merupakan bagian dari kisah cinta oma dan opa,
-Z33-

21.09.13 – 22:22

 

ImageImage

Image

Image

 

Kok Putih?

Aku membeli makan malam di semacam warung penyetan untuk papi, aku dan anjingku. Semacam warung penyetan karena isinya ada sambalnya tapi lauknya tidak dipenyet bersama sambalnya. Entah apa istilahnya.

Anyway, bukan itu yang ingin kutulis tapi percakapanku dengan anak perempuan si penjual yang baru masuk SD yang duduk di samping bawahku. Aku mengantri cukup lama dan aku mengadakan percakapan ringan dengannya. Setelah diam beberapa saat, aku melihat anak kecil ini melihat tanganku dan kemudian

Anak kecil            : “Mbak, sampeyan kok putih sih?”

Aku tersenyum tapi tertawa dalam hati, pertanyaannya polos. Ditanya seperti ini, 2 kalimat langsung pop-up di pikiranku. “Di komunitasku yang sekarang, aku ngga termasuk putih” dan “Kamu itu putihnya, putih merah, kaya mamimu (kata papiku)-bendera kale, pi… putih merah, merah putih :p”. Kemudian, aku menjawabnya bukan dengan jawaban untuk pertanyaannya.

Aku                        : “Kamu juga putih” Aku menunjuk pada kulit tangannya. Warna kulitnya kuning bersih.

Anak kecil            : “Ngga, aku panasan” Dia senyum malu-malu dan menggosok-gosok tangannya. Hahaha, pasti maksudnya dia ngomong dia tidak putih karena sering bermain di bawah sinar matahari.

Kemudian aku menangkapnya lagi sedang memandangi tanganku dan dia mengulang pertanyaannya  tanpa melihat wajahku tapi tanganku ““Mbak, sampeyan kok putih?” sambil dia garuk-garuk kepala dengan wajah bingung-bingung datar.

 

  1. Anak-anak menanyakan apa saja yang ingin mereka tanyakan. It makes kids..kids!
  2. Aku senang berkomunikasi dengan anak-anak usia SD, mereka itu kotak penuh kejutan.
  3. Definisi cantik setiap orang itu beragam.
  4. Saya tidak suka dengan pertanyaan yang hanya untuk tujuan membandingkan demi kepuasan pribadi “Aku sama dia (atau aku sama kamu), siapa yang lebih putih?”. Pertanyaan bodoh.
  5. Tidak memungkiri bahwa di jaman ini warna kulit seseorang kadang masih menjadi penentu pikiran, perkataan dan perlakuan orang lainnya.
  6. Tuhan membuat warna kulit manusia beragam dan indah, dan Dia mengasihi semuanya.

 

Yang berteman dengan sinar matahari,

-Z33-

 

03.08.2013, 23:58