REFRAIN – film

Ngga pernah terlintas untuk nonton Afgansyah Reza (Nata) di layar lebar, tapi hari ini menontonnya bersama teman kerja. Hari ini juga baru tau Maudy Ayunda (Niki) itu yang mana.

  1. Oke, ini filmnya tidak sesuai umur nih.
  2. “Ini kenapa perannya selalu jadi pembantu ya? Kalau ada penghargaan Kategori “Pembantu Terbaik”, dia pasti menang.”, temanku saat melihat pembantunya Niki.
    Kategori Pembantu Terbaik bukan Kategori Pemeran Pembantu Terbaik. Ibu itu sering banget berperan sebagai pembantu.
  3. Waktu Nata dan Niki berjalan kaki meninggalkan Prom Night, billboard “Ponds” sebagai latar. Ya, Maudy kan bintang iklannya.
  4. Kalau seseorang suka pada seseorang, dia akan menoleh lagi saat berjalan pergi sesaat setelah mengucapkan perpisahan. Teringat adegan yang sama pada film Ada Apa Dengan Cinta, antara Cinta dan Rangga di toko buku bekas.
  5. Kualitas gambar filmnya langsung berubah jelek saat settingnya pindah ke Austria.
  6. “Ini ngrekamnya pake handycam ta?” temanku juga menyadari perubahan kualitas gambarnya.
  7. “Aku hanya ingkari hatiku saja. Tapi mengapa cinta datang terlambat” hmm, lirik ini terdengar tidak asing buatku.
  8. Tasnya kebawa sopir taxi, handphonenya ga bisa dipakai, tapi dia pasti ketemu Nata. Kalau papiku menemui hal macam ini di film, papiku pasti bilang “Film so ator (Film sudah atur/ Filmnya sudah diatur kaya begitu).
  9. “Masak 5 tahun ngga komunikasi sama sekali?” temanku mengomentari Nata dan Niki.
    Ya ada sih yang kaya gitu, dulunya sering komunikasi trus akhirnya cuma sms’an dan sekarang cuma fb’an waktu ngucapin ulangtahun dan Hari Raya. *aq cuma bisa senyum kecut.
  10. Suka dengan liriknya Refrain – Afgan “You’re the song that won’t stop playing. You’re the part that keeps repeating. Sing it all over again… Like a refrain”

Rabu, 26 Juni 2013 @20.26. Edited: 26.10.13 – 01:02am

Yang menganggap judul filmnya menarik, REFRAIN.

-Z33-

Habibie & Ainun – bag.2

Beragam pemikiran dan kalimat yang singgah padaku saat menonton Habibie & Ainun.

– Aku : “Aku ga bisa menjawab kenapa langit biru. Kita jodoh ga?. Yang aku tau ‘mengapa bintang di waktu malam… karena malam terlihat jauh lebih indah kalau ada bintang’ itupun aku mengutip dari sebuah film” hahaha… jawabannya pun tidak ilmiah. Aku menyukai film itu terlebih judulnya.

– Film: “Kamu jelek! Item! Kaya gula jawa!” Aku dan sahabatku berpandangan, ngakak, teringat kisah cinta masing-masing yang berbeda suku dan cara mengejek yang sama.
“Ooo, dasar, _____hitam, bikin gw sengsara _____tahun” “Dia hitam… tapi manis” lemesss…
Sahabatku mencintai gula jawa, sedangkan aku… akh, nanti saja di tulisan lainnya.

– Aku : “Hati kita satu frekuensi ga?” *malu-malu*. Frekuensi? Definisinya apa ya? Aku tidak ingat pelajaran sekolahku.

– Aku : “Am i your sugar?” ihiiiii….

– What?!!! Chocolatos?? Jaman dulu uda ada? Rada emosi. Seperti film itu pada awalnya berhasil menggandengku masuk ke setting waktunya yang lawas, ‘Chocolatos’ itu berhasil menendangku keluar ke jaman sekarang. Disusul dengan hadirnya ‘Safe Care’ saat press conference dan ‘Indomaret Card’ saat lewat toll. Aargh, produk-produk itu ‘ngerusak’ film tapi yah gimana lagi itu yang membuat produksinya bisa lancar jaya.

19 Jan 2013 @10:19pm
Yang usai mendengarkan nyanyian hujan,
-Z33-