Saat sedang duduk menyenangkan mata dengan video tari kontemporer yang kedua dari Youtube, Jason – murid TK, anak rekan sekerja – datang berdiri tepat di sebelahku. Ia sedang makan sekeping cracker. Matanya mencari tahu apa kesenanganku beberapa menit sebelum kedatangannya. Aku memakaikan headsetku padanya. Hanya sejenak ia mendengar dan melihat gambar bergerak itu, kemudian ia pergi. Aku melanjutkan kesenanganku.
Jason kembali berdiri tepat di sebelah tempat aku duduk dalam hitungan tidak lebih dari sepuluh detik. Dua keping cracker ditunjukkannya kepadaku. Ah, aku sedang tidak ingin makan cracker. Aku mengisyaratkan supaya dia memakan semuanya. Dia menangkupkan cracker itu dengan serius, membuka mulutnya lebar-lebar, menggigitnya sekali dengan mata tertuju pada mataku, lalu membuka tangkupan itu pas di depan wajahku, kemudian ia pergi. Aku melanjutkan kesenanganku.
Tidak kalah cepat dengan sebelumnya, ia kembali dengan membawa lebih banyak cracker. Senyum tak lupa mendampinginya. Baik, aku paham. Sesungguhnya bukan cracker yang ditawarkannya.
Mungkin setelah ini aku bisa pergi membeli sebungkus biskuit stik rasa green tea. Menyimpannya dalam tas. Ketika diaturNya duduk di sebelahmu suatu hari, aku bisa mengeluarkan sebungkus biskuit stik rasa green tea itu dari dalam tas. Membuka bagian atas kemasannya. Mengambil dua stik biskuit rasa green tea itu dan menyodorkan satu padamu dengan tersenyum simpul.
-Z33-
05.09.15 – suatu siang