Bunga

Bunga yang masih tertanam itu indah, jauh melebihi yang sudah dipotong atau dirangkai.
Bentuk dan warnanya beragam, ada yang harum, ada yang tidak. Yang pasti bunga menarik hati.

Oma saya menyukai bunga. Saya ingat sewaktu saya kecil, oma memiliki banyak sekali tanaman. Kaktusnya ditaruh di rak, anggreknya digantung dan palemnya selalu disiram. Saat menulis ini, saya mengingat oma dan rumahnya sekarang. Hmm, kaktus sudah tidak ada. Anggrek, masih oma pelihara dan sangat disayangi. Palem, masih ada juga. Dan beberapa tanaman lain. Tanaman itu selalu disiram saat pagi dan sore hari. Opa yang menyediakan air dan oma yang menyiram. Jika oma tidak sempat menyiram, maka opa yang mengambilalih. Kerjasama yang bagus untuk hal yang disukai oleh orang yang dikasihi. Jika saya berlibur ke rumahnya, saya pasti mengambil bagian untuk menyiram tanaman-tanaman itu. Jika oma sedang keluar kota, yang dirisaukan adalah jika adik saya tidak menyiram bunga-bunganya, adik saya laki-laki dan dia tidak mencintai bunga. Itu membuat saya berpikir bahwa oma menikahi pria yang tepat, opa saya.

Dulu saya pernah memelihara bunga tapi bunganya tidak bertahan, mungkin karena saya masih kecil dan tidak tahu cara merawatnya. Sore ini saya senang sekali karena saya membeli beberapa bunga sepulang saya mengantar mami ke airport. Di jalan masuk kawasan itu, banyak penjual bunga hidup. Senang sekali melihat jajaran bunga berwarna-warni.

Yang tahu bahwa anggrek dan palem merupakan bagian dari kisah cinta oma dan opa,
-Z33-

21.09.13 – 22:22

 

ImageImage

Image

Image