20 cm

“20 CM”

 

Mempunyai rambut yang panjang itu kebanggaan kebanyakan perempuan apalagi kalau rambutnya lebat dan sehat. Berambut panjang itu terlihat feminin, bisa dimodel apa saja. Kebanyakan laki-laki yang saya temui mengatakan mereka lebih menyukai perempuan berambut panjang.

Kadang ada rasa bosan juga berambut panjang, kadang gerah, kadang ribet, kalau mandi jadi lama. Kalau lagi jelek banget rambutnya, cara paling ampuh adalah diikat, digulung atau pakai topi. Berambut pendek lebih ringkas, ngga gerah, ngga ribet, mandi juga jadi lebih cepat – walaupun menurut orang rumah mandi saya tetap lama. Berartiii, saat berambut panjaaang… … – Hanya, ngga bisa dimodel-model dan kalau panjangnya udah sebahu, ribetnya baru terasa karena jadi kaya “bebek”. Bisa sih terlihat panjang, tapi pakai hair-extension *ribet pulak*

Kejadian lucu terjadi di salon. Mungkin selama 2 tahun, setiap datang ke salon bawaannya pengen banget potong pendek, hanya pikiran saya dengan pertimbangan-pertimbangan yang dibawanya menetralkan perasaan itu. Saya datang ke salon tujuannya untuk hair smoothing, tapi dalam hati juga pengen banget potong pendek, bob gitu. Saya memang tidak gaya dengan model rambut, konvensional. Makanya “Potong pendek aja, bosen aku lihat kamu rambut panjang terus”, gitu kata cece pemilik salon langganan saya. Saya cukup sering ke salon untuk potong rambut, biasanya hanya memotong 3 cm, modelnya pun model yang sama. Walaupun sering memotong rambut, kalau banyak yang ngga notice itu wajar karena cuma hilang 3cm. Pertimbangan terberat saya untuk mempertahankan berambut panjang adalah papi saya yang sangat tidak suka saya berambut pendek dan karena saya menari. Kalau menari terus rambutnya pendek kan susah kalau mau dimodel-model. Walaupun kali ini pertimbangan saya 50-50, “Tetap panjang aja, Ce” jawabku yakin disusul si cece bersiap memotong model panjang. Baru beberapa guntingan,

Saya: “Ce, pendek saja”

Cece: “Yakin?”

Saya: “Yakin”

Cece: “Tit?”

Saya: “Tit”

Cece: “Pasti ya?”

Saya: “Pasti”

Si cece langsung mengambil beberapa bagian dan menggunting… “kreekkk”.. kemudian terdengar teriakan pengunjung salon yang duduk di sebelah saya “Oh my Goood!”. Kami menoleh ke arahnya. Dia melihat kami dan tidak percaya apa yang sedang kami lakukan. Saya tersenyum saja. Ketika si cece menggunting lagi, perempuan itu berteriak lagi, “Oooh my Gooood”. Sayang katanya. Yang rambutnya digunting kan saya, yang heboh malah dia. Kami pun tidak bisa menahan tawa. Saat itu, rambut di bagian belakang kepala dicukur juga, supaya hasil bobnya bagus.

Reaksi yang muncul dari orang-orang di sekitar saya pun beragam, kebanyakan dari mereka seperti Thomas murid Yesus, hahaha… tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sampai harus menyuruh saya menoleh ke belakang atau mengangkat rambut saya.

Kalau teman-teman perempuan sih responnya selalu positif. Yang bikin gemes itu waktu ketemu dengan adik saya

Adek     : “Potong rambut ta?”

Saya       : “Iya” *senyum*

Adek     : “Pendek?”

Saya       : “Iya” *senyum*

Adek     : “Itu ngga dimasukin, disembunyiin di dalam?”

Saya       : “Ngga” *senyum di wajah hilang*

Adek     : “Coba lihat…”

Saya noleh ke belakang memperlihatkan *wajah jadi datar*

Adek     : “Ngga sayang ta?”

Saya       : “Ya sayang sih, tapi ya udahlah”

Adek     : “Kan sayang, uda panjang gitu”

Ziingggg…. hening sejenak

 

Saya       : “Cocok ngga?” *mencairkan suasana*

Adek     : “Ya cocok-cocok aja sih” *berdiri*

Saya       : “Cocok ngga ama aku?” *ngga percaya ama jawabannya*

Adek     : “Kalau potong pendek itu keliatan lebih dewasa, jadi keliatan lebih tua” *ditinggal ke meja makan* Haisssh…

 

Respon papi dan om juga sama, tiap ketemu bilangnya “jelek rambutnya” lah, “kaya YUNI sengSARA” lah bla bla bla. Pertama-tama males dengernya, apalagi papi, pasti ada acara ceramahnya bentar. Tapi lama-lama juga biarin aja dah… Rambut-rambut guwehhh, nape pria-pria itu yang ribet.
Cuma ada 1 teman laki-laki yang responnya cetar,”Kamu rambutnya gini, jadi kelihatan lebih feminin”

 

Opini:

  1. Rambut itu salah satu bagian fisik yang dibanggakan perempuan.
  2. Kita bisa sedikit tau (sedikit lho ya) pribadi seorang perempuan dari gaya rambutnya.
  3. Waktu rambut lagi jelek, biasanya perempuan akan mengikat, menggulung atau menutupi rambutnya dengan topi.
  4. Poni digunakan untuk menutupi kekurangan pada wajah: dahi yang lebar atau wajah yang panjang.
  5. Rambut panjang membuat pemiliknya terlihat feminin.
  6. Kebanyakan laki-laki menyukai perempuan berambut panjang.
  7. Ukuran dan tekstur rambut seseorang ngga mempengaruhi pribadinya. Ada yang bilang kalau helaian rambutnya kecil dan halus, pasti orangnya juga gitu. Atau kalau helai rambutnya gede-gede dan kasar, kaku nih orangnya. Yang saya temui malah kebalikannya.
  8. Jangan berharap apalagi ngambek kalau tidak ada orang yang komentar tentang rambut yang baru disalonin kalau yang dipotong itu hanya beberapa cm dari puluhan cm yang dipunya.
  9. Jangan bertanya kalau ngga siap dengan kemungkinan jawaban yang akan diberikan.
  10. Perempuan biasanya akan bertanya hal yang sama demi mendengar jawaban yang sama yang ingin didengarnya.
  11. Rambut mengalami pertumbuhan, jadi ngga perlu menyesali berlebihan apalagi nangis saat potongannya ngga sesuai dengan yang diharapkan.
  12. Ngga perlu posting di sosmed “I miss my long hair T_T” padahal yang dipotong cuma 5cm.
  13. Kalau sumpek banget sama rambut yang udah terlanjur pendek, ke salon aja cyiiin minta di hair-extension. Atau beli aja hair extension, 90ribu uda dapet gan, bisa diwash-catok-curly juga.

 

Yang sudah setahun ini berambut pendek, 11 tahun sebelumnya panjang terus. Dari 60cm ke 20cm.

-Z33-

23 Jun 2014. @ Selasar ged. P, kampus tercinta.

Edited @ my bestie’s home 11.20 pm

“Selamat Pagi, Angkasa”

Karena masa

Tak bisa mendapatkan kilau jingga yang dicinta

Kerapkali biru pastel bersanding gumpalan kapas

Atau hitam pekat bertabur permata

Saat ini kumenyapa,

“Selamat pagi, Angkasa…

Berkawanlah dengan burung besi yang gagah ini

Bercakap dengannya hingga tanah para pahlawan

Mengantarkan kasihnya kembali ke rumah”

 

Makassar, Mei 2014

-Z33-

 

2014507111338